Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura

Sapi madura telah ratusan tahun tinggal berdampingan dengan masyarakat di bumi Madura, Jawa Timur. Hal itu menjadi bukti bahwa sapi secara potensi geografis sangat cocok untuk tumbuh dan berkembang di Madura. Menyatunya sapi madura dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Madura harus menjadikan tumbuh kembangnya rasa bangga masyarakat Madura terhadap sapi madura.

Sapi madura tidak hanya menjadi aset Madura namun juga salah satu aset penting plasma nutfah sapi nasional. Ada banyak hal yang dapat dikembangkan berkenaan dengan potensi besar sapi madura tersebut, mulai dari breeding, recording, manajemen pakan, feed mill, sosial ekonomi, pembentukan komunitas sapi Sonok Madura, dan sampai pada hilirisasi produk sapi madura.

Hal itulah yang antara lain melatarbelakangi pembentukan Pusat Riset dan Pengembangan (Risbang) Sapi Madura oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Fakultas Peternakan UGM. Pusat Risbang tersebut diharapkan dapat menjadi penjaga gawang tidak hanya pada kelangsungan tumbuh kembangnya sapi madura, namun juga kualitasnya serta berbagai kajian hubungan sosial ekonomi sapi madura dengan kehidupan masyarakat Madura.

Potensi besar pengembangan sapi madura disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM, Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng dalam acara launching Pusat Risbang Sapi Madura, Sabtu (11/9) di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, madura.

Acara tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang merupakan kerja sama Fakultas Peternakan UGM dengan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dalam hal ini UGM sebagai tenaga ahli. Bambang yang didampingi oleh tenaga ahli lain dari Fapet UGM, Dr. Miftahush Shiratul Haq, S.Pt, mengungkapkan bahwa sebanyak 21% sapi di Jawa Timur merupakan sapi madura dan sapi ini menyumbang sekitar 25% populasi sapi nasional.

Rektor UTM, Dr. Muh. Syarif, M.Si, dalam sambutannya memberikan tantangan untuk memiliki sapi madura dengan manajemen yang sesuai kaidah sains dan dikompetisikan dengan sapi yang dipelihara oleh masyarakat. Jika bisa membuktikan keunggulan sains dalam bentuk contoh konkrit, maka hampir dipastikan masyarakat akan mudah dan cepat untuk mengikuti atau mengadopsinya.

Pernyataan tersebut dilandasi pada kondisi problem pakan di Madura pada musim kemarau dan adanya praktik yang tidak efisien dalam manajemen pakan di masyarakat, yaitu memberikan telur ayam sebagai pakan sapi karena dianggap jamu kuat sebagaimana telur untuk jamu kuat bagi manusia.

Anggota DPR RI, Ali Rihdlo yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa sapi madura merupakan bagian dari kearifan lokal yang harus dijaga. Oleh karena itu, dalam posisinya sebagai wakil rakyat, akan memperjuangkan dan mendukung apa yang di lakukan oleh UTM-UGM ini dalam pengembangan sapi madura terkait aspek teknis dan sosial ekonominya. lr/ugm

Sumber : https://livestockreview.com/mengembangkan-potensi-besar-sapi-madura/