Kiat Memilih Bibit DOD Itik Yang Baik

Kunci Sukses Beternak

Segitiga peternakan 

Setiap peternak itik selalu berharap usaha peternakannya berhasil. Usaha peternakan berhasil apabila itik bisa berkembang baik, menghasilkan daging dan telur, dan biaya produksi dapat ditekan murah, sehingga peternak memperoleh keuntungan. Ada 3 kunci agar usaha peternakan berhasil, yang kita kenal dengan segitiga peternakan. Segitiga peternakan itu terdiri atas 3 aspek yaitu bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan, ketiga aspek tersebut harus terpenuhi dan saling mendukung. Bibit itik yang baik mampu tumbuh baik dan menghasilkan daging dan telur yang melimpah, apabila didukung dengan pakan dan pemeliharaan yang baik. Begitu juga sebaliknya, sebagus apapun pemeliharaan dan pakannya, apabila bibit itiknya jelek juga tidak akan berhasil.

Cara mudah untuk mendapatkan bibit itik yang baik adalah dengan membeli itik dari pembibit yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). BPTU-HPT Pelaihari, sebagai salah satu pembibit itik yang sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, menerapkan Sistem Pembibitan Itik yang Baik, menerapkan biosecurity peternakan dan memiliki sertifikat kesesuaian SNI 7557-2009 tentang Bibit Induk Itik Alabio Meri dan SNI 7558-2009 tentang Bibit Induk Itik Mojosari Meri dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Benih dan Bibit Ternak, memberikan jaminan mutu bibit yang memenuhi standar SNI, sehat dan bebas flu burung dan jaminan kematian 2 %.

Namun apabila kita tidak dapat membeli dari pembibit bersertifikat karena ada beberapa kendala, kita bisa menerapkan kiat-kiat supaya kita bisa mendapatkan bibit itik yang baik seperti:

1.

 

Bibit berasal dari pembibit yang terpercaya

Peternak itik yang sudah berpengalaman dan pedagang ternak,pakan,obat hewan dll, biasanya memiliki informasi tentang dimana pembibit yang bagus. Apabila masih ragu, dapat membeli bibit itik dalam jumlah sedikit dahulu untuk uji coba

2. 

Memiliki ciri-ciri fisik sesuai standar rumpun/bangsa Itik

  1. Standar Itik Alabio diantaranya warna paruh dan kaki kuning, warna bulu variasi (hitam, cokelat, kuning), garis hitam mirip alis melintas mata, bobot badan minimal 38 gram untuk DOD (itik umur sehari) atau 1.400 gram untuk itik umur 16 minggu.
  2. Standar itik Mojosari diantaranya warna paruh dan kaki hitam, warna bulu variasi (cokelat dan hitam), bobot badan minimal 38 gram untuk DOD (itik umur sehari) atau 1.400 gram untuk itik umur 16 minggu.

3.

Sehat, lincah dan aktif

4.

Mata bersinar

5.

Bulu cerah tidak kusam

6.

Tidak ada kelainan bentuk, tidak ada cacat fisik dan kaki normal

7.

Tidak dehidrasi (kekurangan cairan/minum)

DOD yang dehidrasi terlihat pada kaki dan paruhnya yang kering dan kisut; bulu kering dan berdebu dan itik lemah.

8.

Sekitar pusar dan dubur kering tertutup

Demikian yang bisa kami bagikan untuk kiat-kiat dalam memilih bibit itik, semoga bermanfaat untuk peternak semua. Pengalaman merupakan guru yang terbaik, apabila kita sering bergaul dengan ternak, kemampuan kita semakin terasah dalam memilih bibit yang baik.

 

 

Salam

IM Unggul Abrianto, S.Pt, M.Pt

(Pengawas Bibit Ternak Muda)