Cara ternak itik Alabio agar bertelur banyak

Salah satu cara ternak itik alabio yakni peternak perlu mempersiapkan kandang yang tepat untuk itik. Selain mempersiapkan kandang yang cocok untuk itik alabio, peternak juga perlu mengetahui hal lainnya yang tak kalah penting untuk dilakukan selama beternak itik alabio. Hal ini dilakukan agar hasil ternak berhasil dan sesuai dengan keinginan.

Itik ini dapat digolongkan sebagai itik pedaging sekaligus petelur. Itik jenis alabio merupakan hasil persilangan antara itik asli Kalimantan Selatan dan itik peking. Nama itik Alabio ini diambil dari nama sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai pusat pemasaran bibit itik alabio.

Keunggulan itik alabio adakah tingkat produksi telurnya yang cukup bagus bahkan mencapai 200 hingga 225 butir telur per tahunnya. Tak hanya itu, itik alabio juga dikenal cukup tahan penyakit. Untuk dapat memperoleh hasil ternak yang maksimal, berikut ini cara ternak itik alabio yang dapat dijadikan sebagai panduan.

1. Mempersiapkan Kandang

Kandang yang ideal merupakan hal penting yang perlu dipersiapkan bagi peternak. Sebaiknya kandang untuk bebek alabio disesuaikan dengan jumlah bebek yang akan ditampung agar itik tidak terlalu kesempitan sehingga sulit bergerak. Siapkan juga tempat bertelur beserta tempat pakan dan minum dalam kandang.

Pemilihan Lokasi :

  • Letak lokasi sebaiknya jauh dari keramaian atau pemukiman penduduk.
  • Mudah diakses dan dilewati alat transportasi dari dan ke lokasi pemasaran,
  • Kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak.
  • Lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

2. Pemilihan Bibit Itik Alabio

Ketika memutuskan akan beternak itik alabio, pastikan bibit itik alabio yang dipilih berkualitas dan memiliki kondisi tubuh yang sehat serta bebas penyakit. Perhatikan pula kelincahan itik untuk memastikan bahwa itik dalam keadaan sehat.

Untuk mendapatkan itik alabio unggul yang bisa bertelur dengan baik dan lebih banyak, ada beberapa ciri yang bisa diamati, yaitu :

  • Bentuk badan dan fisik itik terlihat ramping dengan leher dan kepala yang relatif kecil, serta matanya terlihat bersinar.
  • Sayap  yang terdapat di kedua sisi rapi dan rapat. Bagian ekornya terlihat bersih, halus, tersusun baik,dan tidak kusam.
  • Kakinya terlihat kokoh untuk menopang tubuhnya.

3. Pemeliharaan dan Pembesaran

Pada masa pembesaran sampai umur 6 bulan, anakan itik alabio hanya diberi makan pakan buatan/voer. Pakan harus selalu tersedia setiap saat dalam kandang dan tidak boleh sampai kosong. Setelah anakan berumur lebih dari 6 bulan, ganti pakan dengan dedak yang dicampur dengan sagu dengan perbandingan 1:1. Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, yaitu masing-masing pukul 7,11, 14, dan 17. Jumlah kebutuhan pakan ternak dalam sehari untuk 100 ekor itik adalah sebanyak 7 kg dedak dan 7 kg sagu. Setidaknya seminggu sekali, itik alabio dilepaskan dari kandang agar dapat memakan rerumputan yang bisa menambah daya tahan tubuh dari itik alabio sendiri.

4. Melepas Itik

Meski diternakkan, itik alabio juga perlu dilepaskan sementara waktu untuk membuatnya tidak merasa stres. Tak hanya itu, pelepasan itik alabio ke tempat penuh rerumputan juga perlu dilakukan agar mendapatkan asupan makanan berupa rumput segar yang membuat daya tahan tubuhnya meningkat.

5. Panen dan Masa Produktif 

Itik alabio mulai bertelur setelah berumur 6 bulan. Panen telur dapat dilakukan setiap hari. Dalam jangka waktu setahun telur yang dapat dihasilkan di 214 butir/ekor sampai 250 butir/ekornya. Masa produktif itik ini bisa sampai 3 tahun.  Masa bertelur itik ini terbagi manjadi 3 tahap, yaitu :

  • Masa bertelur pertama tersebut selama 9 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  • Masa bertelur kedua selama 7 bulan, dilanjutkan dengan masa non produktif 3 bulan.
  • Masa bertelur ketiga selama 5 bulan, dan setelah itu itik alabio tidak produktif lagi.

Itik yang tidak produktif lagi diberi makan dengan intensitas yang tinggi sampai gemuk. Setelah gemuk, dijual dan hasil dari penjualan tersebut digunakan untuk membeli bibit (anakan) itik alabio kembali. Untuk tipe pedaging dengan pemeliharaan menggunakan pakan buatan dalam waktu 6 bulan bisa mencapai bobot 1,60 untuk betina dan jantannya bisa mencapai bobot 1,75 kg/ekornya.

6. Penanganan Hama dan Penyakit

Secara garis besar penyakit itik ini dikelompokkan dalam dua hal yaitu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme serta penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat. Untuk mencegah hal tersebut perlu dilaksanakan sanitasi kandang yang baik. Untuk pengobatan penyakit disesuaikan dengan penyakit yang menyerang sesuai anjuran dokter hewan.

Demikian cara ternak itik alabio yang dapat dijadikan sebagai panduan. Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 

x