Waspada terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) !!!!
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit virus menular akut yang sangat serius pada hewan berkuku genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba. PMK memiliki dampak ekonomi yang besar terhadap sektor peternakan dan perdagangan hewan, meskipun jarang berakibat fatal pada hewan dewasa.
Penyebab PMK
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari genus Aphthovirus, famili Picornaviridae. Virus PMK sangat mudah menular dan terdiri dari tujuh serotipe, yaitu A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1.
Gejala PMK
Gejala yang ditunjukkan oleh hewan yang terinfeksi dapat bervariasi tergantung jenis hewan, tetapi umumnya meliputi:
- Demam tinggi hingga 39–41°C.
- Munculnya lepuh atau luka berisi cairan di dalam mulut (terutama pada lidah, gusi, dan bibir), hidung, dan di antara kuku.
- Air liur berlebihan akibat luka di mulut.
- Pincang atau kesulitan berjalan karena lepuh pada kuku.
- Nafsu makan menurun dan penurunan berat badan yang signifikan.
- Penurunan produksi susu yang drastis pada hewan perah.
- Angka kematian tinggi pada hewan muda atau ternak yang baru lahir.
Cara penularan
Virus PMK sangat mudah menyebar melalui berbagai cara, yaitu:
- Kontak langsung: Penularan terjadi saat hewan sehat bersentuhan langsung dengan hewan yang terinfeksi atau cairan dari lepuh (luka).
- Kontak tidak langsung: Virus dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti peralatan peternakan, kendaraan, pakaian, alas kaki, serta pakan dan air yang tercemar.
- Partikel udara (aerosol): Virus dapat terbawa oleh angin melalui udara, terutama pada daerah dengan kepadatan ternak yang tinggi.
- Penyebaran oleh manusia: Manusia yang kontak dengan hewan terinfeksi dapat membawa virus melalui pakaian atau alas kakinya.
Pengobatan dan pencegahan
Tidak ada pengobatan spesifik untuk PMK, sehingga fokus utamanya adalah pada tindakan suportif dan pencegahan.
Pengobatan:
- Terapi suportif dilakukan untuk mengurangi gejala.
- Antipiretik dan analgesik dapat diberikan untuk mengurangi demam dan rasa sakit.
- Antiseptik topikal bisa digunakan untuk mencegah infeksi sekunder pada luka.
Pencegahan:
- Vaksinasi: Pemberian vaksin secara rutin pada ternak yang sehat merupakan cara paling efektif untuk mengendalikan wabah.
- Pembatasan pergerakan ternak: Melarang pemindahan ternak dari wilayah yang terinfeksi ke area bebas PMK.
- Penerapan biosekuriti ketat: Menjaga kebersihan dan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungan peternakan.
- Pengawasan dan pemantauan: Melakukan pengawasan rutin terhadap ternak untuk mendeteksi gejala secara dini.
- Pemotongan hewan (stamping out): Langkah ekstrem yang dilakukan untuk memusnahkan hewan yang terinfeksi dan yang berisiko menularkan, guna menghentikan penyebaran virus secara cepat.
PMK tidak menular ke manusia
Penting untuk dibedakan bahwa PMK pada hewan tidak menular ke manusia. Penyakit ini berbeda dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand-foot-and-mouth disease/HFMD) yang sering menyerang anak-anak. Daging dari hewan yang terinfeksi PMK tetap aman dikonsumsi jika diolah dengan benar.
> Seputar Penyakit Mulut dan Kuku |
untuk membuka : |
|
 |
|
 |
- Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait PMK
|
 |
- Buku Panduan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku Tahun 2025
|
 |
- Buku Panduan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku untuk Petugas Lapang Tahun 2025
|
 |
|