SUSU GRATIS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upayanya menyongsong program susu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG), membuka ruang yang sangat lebar bagi private sector, baik itu perusahaan swasta maupun UMKM untuk mendatangkan sapi perah hidup sebanyak 1 juta ekor.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, didatangkannya 1 juta sapi perah impor itu bukan menggunakan anggaran negara atau APBN, melainkan bersifat investasi dengan jaminan penjualan.

"Kementerian Pertanian membuka ruang yang sangat lebar bagi private sector untuk mendatangkan sapi hidup. Tapi ini tidak pakai APBN ya, ini sifatnya investasi dengan jaminan penjualan untuk program makan bergizi gratis," kata Sudaryono saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (12/9/2024).

Adapun untuk mekanismenya, kata dia, akan diserahkan kepada investor tersebut, sementara pemerintah hanya membantu dari sisi perizinan administrasi dan menyediakan atau mencarikan lahan untuk para investor bisa membangun peternakan.

"Mekanismenya terserah mereka, yang jelas kita buka itu bagian dari investasi. Nah, pemerintah itu menyediakan lahan, kita carikan lahannya untuk mereka bisa bikin peternakan. Kita bantu juga dari sisi perizinan administrasi dan seterusnya. Ini kan mereka mendatangkan sapi hidup, ini kan pahlawan, dia menggunakan duitnya sendiri, kita sebagai pemerintah menyediakan ruang yang lebar," jelasnya.

Lebih lanjut, Sudaryono mengatakan, pihaknya sudah mengamankan sekitar 1,5 juta ha untuk para investor tersebut membangun peternakan di tanah air. "Sifatnya ada yang lahan hutan produksi, ada yang kebun sawit, ada lahan masyarakat, ada pulau-pulau di timur," lanjut dia.

Meski nantinya peternakan sapi perah untuk program MBG akan berdiri di lahan kebun sawit dan lahan-lahan lainnya, ia memastikan lahan tersebut akan tetap berfungsi sebagaimana fungsi lahan itu sebelumnya, atau pemerintah tidak akan mengubah lahan tersebut menjadi khusus lahan peternakan.

"Lahannya nggak diubah, kan lahan ternak itu dimanfaatkan di atasnya. Jadi kalaupun di lahan sawit, sawitnya tetap di situ, cuma jadi pelihara sapi di situ. Kan ternak ini nggak menebang apa-apa. Jadi kita jadikan mereka (lahan ternak), ya paling mungkin jadi bikin kandang di situ," terang dia.

Adapun untuk lokasi lahan-lahan yang sudah diidentifikasi Kementan untuk peternakan sapi perah 1 juta ekor diantaranya, ada di Sulawesi Tengah, Kalimantan, Blora, Jawa Timur, sampai dengan Pulau Aru.

"Ini Tersebar. Jadi 1,5 ha lahan nggak di satu hamparan, itu pecah-pecah gitu loh. Ada yang 10 ribu ha, ada yang 100 ribu ha, ada yang 20 ribu ha, ada yang 13 ribu ha, sampai ada yang cuma 1.500 ha. Tapi kalau ditotal kita sudah identifikasi ada 1,5 juta ha," ungkap Sudaryono.

Sumber berita : CNBC Indonesia