RI Terancam Kekeringan Mulai Agustus hingga Akhir Tahun

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap ancaman kekeringan yang akan dihadapi Indonesia pada bulan depan hingga akhir tahun. Menurutnya hal itu menjadi ancaman produksi pangan ke depan.
"Sisingkan lengan, kita masuk lintasan kritis. Kritikal poin Agustus, September, November, Desember. Pertanian siaga penuh, nggak ada tanggal merah, di lapangan semua tim" ungkap dia dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Program Pompanisasi dan Optimalisasi Lahan Rawa di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).

Amran menyebut kekeringan ini disebabkan oleh cuaca panas ekstrem atau El Nino yang masih berlangsung hingga saat ini. Untuk itu Kementan melakukan pengadaan pompanisasi untuk memompa air di daerah-daerah kekeringan.

"Sekarang ini kita dihadapi musim kering El Nino masih berlangsung, overlap. Ini kita tidak akan lolos, tapi bekerja biasa-biasa saja. Kita siapkan posko bersama-sama termasuk saya akan pantau," tuturnya.

Kementan menargetkan pengadaan pompa air di seluruh Indonesia mencapai 62.378 unit. Saat ini sudah ada 31.749 unit yang telah terkontrak, dan yang belum terkontrak 31.629 unit.

Sementara yang sampai di daerah mencapai 26.007 unit. Pompa yang masih dalam proses pengiriman mencapai 5.742 unit.

Selain pompanisasi, Kementan juga melakukan optimalisasi lahan rawa untuk menambah lahan produksi padi. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil mengatakan target optimalisasi lahan rawa tahun ini 360.000 hektare (ha) di 12 Provinsi.

"Termasuk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan. Kondisinya sekarang, SID mencapai 87% realisasi kontruksi dari 360 ribu ha target itu 266.164 itu realisasi kontrak konstruksi, nah realisasi kontrak kontruksi yang sudah ada 110 ribu dan 70 ribu sudah olah tanah dan tanam," kata dia dalam paparannya.


Sumber berita : https://finance.detik.com/