KEMENTERIAN PERTANIAN DORONG KALIMANTAN TENGAH MENJADI SENTRA BARU SAPI PERAH

BPTU-HPT Pelaihari News

KEMENTERIAN PERTANIAN DORONG KALIMANTAN TENGAH MENJADI SENTRA BARU SAPI PERAH

Kalimantan Bangkit!

 

Barito Utara— 16 Desember 2024 Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya menarik investasi di sektor peternakan, khususnya sapi perah. Hal ini dilakukan untuk mendukung ketersediaan susu sapi dalam rangka mensukseskan Program Makan Bergizi Gratis Pemerintahan Prabowo-Gibran.  

Kali ini, Kalimantan Tengah menjadi sorotan utama dengan Barito Utara sebagai lokasi potensial pengembangan peternakan sapi perah. Untuk mewujudkan visi ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan bersama rombongan dari Balai Pembibitan dan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari serta Balai Veteriner (Bvet) Banjarbaru melakukan survey calon lokasi pengembangan sapi perah pada tanggal 12-14 Desember 2024. Turut hadir dalam rombongan Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan Dan Hubungan Internasional Kementan, Ir Nasrullah, M.Sc, dan calon investor asal Vietnam yaitu perwakilan TH Group (Totally Happy) yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di bidang Peternakan di Asia Tenggara, TH Group mampu menyokong 40% kebutuhan susu di Vietnam. Hadir juga dalam kegiatan tersebut perwakilan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dari Dinas Pertanian Provinsi, Kabid Peternakan Provinsi drh. Nina Ariani, M.Si, Perwakilan pemerintah Kab. Barito Utara, dalam hal ini Kadis Pertanian Herry Jhon Setiawan, serta perwakilan dari BMKG Barito Utara dan UPT Kehutanan Barito Utara dan Barito Selatan.

Nasrullah menyampaikan target penyediaan susu untuk program MBG ini adalah 85 juta Ton sampai dengan Tahun 2029. Pemerintah membuka pintu investasi kepada perusahaan multinasional terpercaya untuk berinvestasi di bidang peternakan mengingat keterbatasan APBN dan potensi besar peternakan di Indonesia yang masih terbuka. Senada dengan Nasrullah, Kepala BPTU-HPT Pelaihari, Samsul Fikar, menyampaikan bahwa BPTU-HPT Pelaihari siap melakukan pendampingan di bidang manajemen ternak sapi perah, manajemen Hijauan Pakan Ternak (HPT), dan penyediaan bibit HPT jika diperlukan.

Pemerintah daerah Provinsi Kalteng menyambut baik rencana investasi ini karena selama ini wilayah Kalteng hanya dikenal sebagai wilayah investasi di bidang perkebunan dan pertambangan. Drh. Nina Kabid Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dalam kesempatan wawancara menyampaikan “Kalimantan Tengah memiliki beberapa wilayah potensial untuk pengembangan peternakan sapi perah dan berharap ada penerapan teknologi modern dalam tata kelola peternakan ini nantinya”. Senada dengan pernyataan tersebut, Pemerintah Daerah Barito Utara, Herry Jhon S juga akan bekerja keras untuk bersinergi dengan pemerintah pusat guna mewujudkan rencana investasi ini, karena selama ini wilayah Barito Utara identik dengan Pertambangan dan peternakan akan menjadi hal baru yang akan menggerakkan perekonomian di wilayah Barito Utara. Kab. Barito Utara juga memiliki potensi besar karena sedang direncanakan pembangunan jalan tembus ke IKN yang bisa ditempuh dalam waktu 3 jam.

Kunjungan ini juga melibatkan kolaborasi strategis dengan Kementerian Kehutanan untuk pengembangan wilayah hutan produksi dan memastikan tata kelola lingkungan. Kementerian Kehutanan mendukung penuh program ini melalui penyediaan lahan eks-Hutan Produksi yang kini dialihfungsikan secara produktif namun tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. 

Calon investor dari Vietnam mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi pengembangan usaha peternakan. Dalam tinjauan lokasi di Barito Utara, calon investor melihat langsung potensi lahan untuk farm, ketersediaan lahan pakan ternak, serta akses infrastruktur pendukung. "Barito Utara memiliki lahan yang strategis, sumber daya alam yang melimpah, serta lingkungan yang cocok untuk peternakan sapi perah. Kami optimistis wilayah ini bisa menjadi pusat produksi susu dengan skala besar," ujar Le Khac Cuong dalam kesempatan wawancara.

Program ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, meningkatkan produksi susu nasional, dan mendorong pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri. Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan ramah lingkungan, Kalimantan siap menjadi pusat baru pengembangan sapi perah Indonesia. JYA.